Aku telah lama bermukim dalam kediaman tak bertangan. Mencoba berpikir mengenai angan yang terus terbang dalam hembusan angin timur yang melintang. Bersenggama dengan rintang dan melepas libidoku di dalam ruang yang begitu remang. Menjerumuskan tubuh ke dalam bebatuan dan karang. Menghancurkannya hingga hanya tersisa belulang tanpa daging yang sudah meregang. Dan aku hanya bisa membiarkannya terbuang dalam keramaian yang penuh akan parang. Ketika benderang kembali membuat tulang-tulang berkilau, tubuh yang terlanjur terbujur kaku hanya bisa mencoba tenang.
Thursday, March 25, 2010
Rintang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)



No comments:
Post a Comment