Friday, October 1, 2010

Cankered

Berulang-ulang melihat objek metafisik yang berjalan menapaktilasi keharuan rindu. Bergerak-gerak bebas pada setiap halu menjuru.

Romansa anak muda yang jauh lebih saru daripada kekekalan hikayat masa urdu, terbentang panjang di pelataran parkir hingga menyentakkan hati dan paru. Tak ada yang mengeluh pilu walaupun para pengemis terus meminta-minta tisu sebagai ganti dari bisu. Akhirnya, sensasi-sensasi kelana tak bertuju berhasil memberikan gambaran indahnya masa lalu.

Terlihat jelas ketika tanah terjejak oleh dua insan yang menyatu. Duduk di bukit dan menggambarkan bumi yang menjadi indah secara impromptu.

Oh, benarlah begitu indah apabila semua ini tak hanya tergambar pada sebuah rekaman kelabu.

No comments:

Post a Comment