Tuesday, October 5, 2010

Day #3 : Mysterons

Ruangan muram ini terasa semakin sunyi setelah Gloria pergi. Apa sebenarnya yang akan dia lakukan di tengah malam seperti ini? pikir Artsy. Linting cannabis kering yang dia hisap baru saja habis. Dia membakar sisa pahpir yang tersisa untuk menghilangkan bukti, lalu menyemprotkan pengharum ruangan agar aroma cannabis yang baru saja dibakarnya tidak begitu tercium tajam. Artsy meloncat ke tempat tidurnya, terlentang, lalu menyalakan sebatang rokok. Dia menghisap rokoknya, lalu memikirkan Gloria yang sedang dipenuhi oleh beban pikiran. Kasihan, pikirnya, tapi ini bukan urusanku. Aku tak boleh ikut campur!

Kini ruangan itu dibisiki oleh pemutar musik yang mengeluarkan suara vokal emosional milik Beth Gibbons yang tengah menyanyikan Mysterons. “Refuse to surrender, Strung out until ripped apart.” Bisik Beth. Dengarlah ini, Gloria! harap Artsy. Gloria telah merusak konsentrasi Artsy dalam Law of Attraction-nya. Artsy terus menerus memikirkan Gloria, dia ingin sekali menghiburnya, tapi caranya bukan dengan memberikan cannabis yang terbakar kepadanya. Ada cara lain yang jauh lebih baik.

“Maafkan aku, Gloria.” Dia teringat percakapannya dengan Gloria di sore hari, “Itu bukan urusanku. Aku tak bisa membantumu sepenuhnya.” Ada penyesalan di wajah Artsy. “Sudahlah, aku hanya bercerita padamu. Aku tak mengharapkan banyak bantuanmu.” Kata Gloria dengan penekanan di kata “banyak”. Wajah Artsy sedikit mengejang, dia tahu Gloria tidak begitu membutuhkan bantuannya. Hanya sedikit. pikir Artsy.

Bersambung…

No comments:

Post a Comment