Sunday, October 24, 2010

Day #20 : Artimati

Karena terkadang cinta hanya bisa tercipta ketika selongsong senapan menempel pada dahi, bukan berarti segurat asa harus timbul setelah jentik fanatisme menjamur pada kuduk berdiri. Dalam setiap kepalan yang meninju udara, serta kerikil yang menjadi senjata minimal, suara perubahan tak mungkin berasal dari mulut seorang orator yang mengklaim diri sebagai agent of change. Media inspirasi tak lekang dari nurani pembangkang yang mengerang.

Anarkisme seharusnya tak menyerang, tak menendang apalagi menghujam parang. Tak laik bahwa stigma menyimpang beraroma tong sampah kini terejawantah pada skena chaotic skala goliath. Kini, tak seharusnya katalog hipotesis menjadi motivasi pembenaran, karena fakta pun bisa terbantahkan oleh waktu. Suka atau tidak, bumi dan langit tidak mengharapkanmu sebagai pemberi jalan dunia.

Karena ilusi yang selalu mendulang masa depan impian tidak selalu berarti pada jelangan akhir bumi akan bertransisi menjadi firdaus, terkadang sekali mati maka tak ada lagi kehidupan setelah perlawanan.

Teruntuk kalian para poser dalam kerumunan.

No comments:

Post a Comment