Sunday, October 31, 2010

Day #26 : Repetisi

Dalam segugah perih yang tercipta dari suatu anonimus, terdapat sebuah tanya tanpa tangis mengapa waktu tak luangkan terang untuk menyambar petang. Kemari sang bulan yang baru saja mengintip di antara sejejalan awan kelabu, menerka pahit yang tercipta dari ketiadaan rasa nyaman dari sebuah emosi labil yang menggeram, juga dari pengingat asa yang kini temaram di antara kelam. Gelap kini menjelang, kalbu akan segera mengerang.

Kembali detak detik menyudutkan lidah untuk segera mencari solusi di tengah keterasingan. Mengumbar derita dari sulitnya sang waktu untuk berhenti menunggu suara yang melengkingkan harapan, lalu kembali menjalankan kemudi dan menguatkan buritan. Kembali menjalankan lagi rasa yang terbuang dari setiap statistik yang terulang. Terulang dan terus terulang. Terulang hingga hanya tersisa belulang yang terkikis karang.

Semua hanya untuk benderang di tengah galau yang menggarang.

No comments:

Post a Comment