Thursday, October 14, 2010

Day #12 : Pre-Reprisal

Gloria berjalan di bawah bulan yang akan segera digantikan oleh venus, sang bulan pagi. Rasa dingin di malam hari benar-benar menyiksanya. Hal ini terasa semakin buruk karena t-shirt yang ia kenakan kini basah oleh keringat. Melelahkan! Pikirnya dalam hati. Tapi belum saatnya aku berhenti. Lapar yang Gloria rasakan sejak ia pergi dari ruangan muram Artsy membuatnya lemah. Dia benar-benar butuh makanan. Karenanya, sekarang kepalanya terasa berat, langkahnya terhuyung-huyung. Aku harus terus berjalan! Entah telah berapa jauh ia pergi melarikan diri dari rumah Eris. Yang jelas, ia hanya berpikir untuk pergi sejauh mungkin dari rumah itu, atau bahkan kota ini.

Langkah Gloria di atas trotoar kini semakin kacau. Kepalanya terasa akan segera pecah, mulutnya ingin sekali memuntahkan sesuatu. Aku harus bertahan! Pikirnya. Ia kini bertumpu pada sebuah dinding toko liquor. Ia terdiam, lalu jatuh di atas Trotoar.

Eris akan terhenti. Pikirnya dalam kegelapan.

***

“Aku tak tahan lagi! Semua ini harus berakhir!”
“Cobalah tenang. Aku tahu hal ini memang sulit bagimu.”
“Keadaannya semakin parah.”
“Ya. Aku tahu.”
“Apa yang harus kulakukan?”
“Menurutku, sudah saatnya kau menjauhinya.”
“Menjauhinya? Kau yakin?”
"Ya. Tentu saja. Kau terlalu sering bersama dengannya."
“Mungkin benar, seharusnya aku tak terlalu sering bersamanya.”

“Apakah maksudmu kau yakin bahwa kau akan mulai menjauh darinya?”
“Mungkin sudah saatnya. Mungkin.”
“Aku senang kau menjauhinya. Maksudku… mungkin itu akan menjadi solusi terbaik.”

***

Percakapan itu... 3 bulan kemarin.... Lalu kegelapan total.


Bersambung....

No comments:

Post a Comment